HOME

Kamis, 04 November 2010

KONTAC US

<a href="http://www.klinik-it.blogspot.com">CONTAC US</a>CONTACUS

Rabu, 03 November 2010

JELAJAHI NIKMATNYA KULINER KUANTAN SINGNGI

Selain dikenal dengan keindahan wisata alam di Kabupaten Kuantan Singingi, rupanya daerah ini juga terkenal dengan wisata kulinernya. Hingga saat ini Kuansing amat identik dengan Lomang. Namun ternyata tak cuma Lomang yang bisa menjadi kebanggaan kota Kuansing. Masih ada makanan khas lain yang juga menggiurkan dan wajib kita cari bila berkunjung ke Kuantan Singingi.
“Selain menampilkan beberpa proyek investasi lingkungan serta produk-produk kerajinan, disini kami juga ingin menonjolkan wisata kuliner yang ada di Kuansing,” ujar Mirwan, salah seorang pengusaha makanan khas kerupuk sagu kepada riaubisnis.com, Jumat (6/8/2010) di lokasi Pamaren Riau Expo 2010 di Purna MTQ.
Dalam pameran tersebut Pemkab Kuansing melalui Disperindag Kuansing tempatan lebih mengutamakan makanan-makanan khas baru yang saat ini mulai di gemari masyarakat setempat maupun wisatawan.
“Masih banyak kue-kue jajanan khas daerah Kuansing yang perlu dikembangkan agar bisa dikenal masyarakat Riau. Kue Wajik misalnya, kue jenis ini di Kuansing terdapat 2 macam jenis yaitu Wajik takiak (basah) dan Wajik lopur (kering). Wajik Kuansing sangat berbeda dengan Wajik lainya hasil butiran ketan masih utuh, aroma dan rasa lebih legit,” jelasnya.
Selain Wajik masih banyak makanan khas lainya, seperti Dodol Tapai, Kue Pia, Kerupuk Sagu, Kerupuk Ubi, Stik Ikan, Kare-kare, Kerupuk Kulit, Puding Patin, Snack Ikan, Madu Kemasan, Ikan Salai, dan Telur Asin Kuansing.
Khusus untuk Kare-kare makanan ini bentuknya unik seperti tembakau dengan kemampuan rasanya yang manis dan biasanya mampu bertahan sampai 7 bulan. Untuk harga dari makanan ini sendiri juga cukup terjangkau. Masing-masingnya hanya dihargai dengan kisaran Rp 5-20 ribu per bungkusnya.
“Para pengusaha-pengusaha ini merupakan mitra binaan dari Disperindag Kuansing. Bekerja sama dengan bank, banyak para pengusaha yang dahulunya sulit menhembangkan usaha kini bisa meningkatkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan konsumen,” paparnya.
Dalam perjalanannya, ternyata kerupuk sagu buatannya cukup diminati masyarakat sekitar. Namun keterbatasan modal menjadi kendala untuk bisa meningkatkan jumlah produksi. Perubahan ke arah kemajuan mulai menghampirinya manakala dirinya memperoleh tawaran pinjaman modal dari Bank Riau.
Saat ini sudah banyak perubahan yang dirasakannya. Produksi kerupuk tak lagi sekilo atau dua kilogram seperti saat ia mencoba membuat kerupuk untuk pertama kalinya, namun sudah mencapai 30-an Kg dalam satu kali produksi. (*)

ANEKA MAKANAN KUANSING

DAPATKAN PRODUK KHAS KUANTAN SINGINGI.....

RESTORAN KUATAN SINGINGI

RESTORAN KUATAN SINGINGI
dapatkan TENTANG RETORAN KUANSING "KLIK" gambar Di atas...!!